Keerom - Pabung Kab Keerom Letkol Inf Suwito mendampingi Bupati Piter Gusbager, S.Hut., MUP., melaksanakan Upacara dalam rangka Hari Guru Nasional Tahun 2023 dan HUT PGRI Ke 78 dengan tema "Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar", bertempat di Lapangan Sepak Bola Swakarsa, Jl Drs Celcius Watae, Kampung Asyaman Swakarsa, Distrik Arso, Kabupaten Keerom. Senin (27/11/2023).
Selaku pembina upacara Bupati Keerom Piter Gusbager, S.Hut., MUP., dan selaku pemimpin upacara Kepala sekolah SMP YettiYosias dan dihadiri 400 orang.
Baca juga:
Tony Rosyid: Demokrat, Berhentilah Meratap
|
Turut hadir Wakil Bupati Keerom Drs. H. Wafir Kosasih, S.H., M.H., M.Si., Sekda Kab. Keerom Trisiswanda Indra, N. S.Pt., Ketua perempuan PGRI Propinsi Papua Ibu Olin, Pabung Keerom Kodim 1701 Jayapura Letkol Inf Suwito, Asisten I Setda Kab. Keerom
Lukas Saranga, S.Sos., Asisten II Setda Kabupaten Keerom Edy Y. Buntan, M.Si., Danramil 1701-04/Arso Mayor Inf Sardiyana, Para Kepala OPD, Kepala Sekolah dan Guru se-kabupaten Keerom, Pasiter Yonif 122/TS Satgas Pamtas RI-PNG Letda Inf Yayan, Ketua perempuan PGRI Kab. Keerom Ibu Ingred Mery Tandibua.
Dalam pelaksanaan Upacara, Bupati Keerom Piter Gusbager, S.Hut., MUP., membacakan Pidato menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI menyampaikan Bapak dan Ibu guru di seluruh Indonesia yang senantiasa saya banggakan, Tahun ini mungkin menjadi tahun terakhir saya merayakan Hari Guru Nasional sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Hal ini membuat saya merasa sedih, karena saya pasti akan rindu bertemu dengan Ibu dan Bapak semua. Akan tetapi di balik itu, tersimpan rasa yakin dan optimis yang sangat kuat dalam benak saya.
Saya yakin bahwa Ibu dan Bapak guru sebagai nakhoda tidak mau membalikkan lagi arah dari kapal Merdeka Belajar. Saya optimis bahwa semua pendidik di seluruh Indonesia masih akan terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar. Keyakinan ini tumbuh dari hal-hal yang berhasil kita capai bersama dalam empat tahun terakhir.
Pada tahun pertama Merdeka Belajar, kita menghapus Ujian Nasional dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya. Kita menerapkan Asesmen Nasional agar kita semua berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid.
Kemudian di tahun berikutnya, kita meluncurkan Kurikulum Merdeka. Jika Asesmen Nasional mengukur tujuan perubahan, Kurikulum Merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan itu. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid.
Ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar. Jutaan guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar, dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan kurikulum Merdeka.
Selanjutnya, terobosan besar kita hadirkan dengan meluncurkan Pendidikan Guru Penggerak. Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata.
Terakhir, yang juga sangat membahagiakan adalah kita sudah semakin dekat untuk mencapai target satu juta guru ASN PPPK guna memenuhi kebutuhan guru, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan para pendidik.
Semua ini membuat saya percaya bahwa Hari Guru Nasional tahun ini bukanlah salam perpisahan. Sebaliknya, peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah penanda kesatuan tekad kita untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, mari kita rayakan hari ini dengan semangat untuk terus melaju ke depan, dengan derap langkah serentak melanjutkan gerakan Merdeka Belajar.
"Selamat Hari Guru Nasional" tutupnya.(Redaksi Papua).